naskah

kemaren itu dapet tugas bahasa indonesia disuruh buat naskah. setelah 2 hari buat jadilah 7 halaman kurang. bingung sih gua mau buat kayak gimana. nih ada naskahnya. maaf kalo jelek :)


Naskah

Kesetiaan Persahabatan

Dibuat oleh:

Nadira Safira & Insyira Nur Indriana

Kelas 8D

SMP AN-NISAA’

Persahabatan adalah segalanya, begitu juga dengan keempat anak dalam cerita ini. Mereka lebih sangat persahabatan mereka, walaupun ada yang mempunyai perasaan lebih dari seorang sahabat tapi, mereka dapat mengatasi itu.

Pagi-pagi sekali Atha dan Annes sudah tiba di sekolah. Mereka berniat meminta izin kepada kepala sekolah untuk melakukan camping di gunung bersama anak-anak kelas 8 yang lain.

Atha: “Nes, cepetan dong! Biar banyak waktu ngomong sama Bu Chandra tentang rencana kita ini,”(tergesa-gesa dan berlari kecil)

Annes: “Iya, iya tunggu, tali sepatuku lepas.” (sambil jongkok)

(Atha diam sedang menunggu Annes)

Atha: ”Assalamu’alaikum” (sambil mengetok pintu)

Bu Chandra: ”Wa’alaikumsalam, silahkan masuk”

Atha: ”Pagi bu, begini bu, saya selaku wakil dari teman-teman saya, saya ingin menyerahkan proposal tentang kegiatan camping kami bu. Semoga ibu bisa mengizinkannya, karena kegiatan ini sudah rutin kami lakukan dan untuk kali ini kami semua setuju tidak mencari lokasi yang jauh seperti biasanya. Terima kasih bu”

Bu Chandra: ”Atha, ibu mengerti keinginan kamu dan teman-teman tapi, kamu tahu kan sekolah kita sedang kekurangan dana untuk kegiatan seperti itu. Ibu pribadi tidak pernah menghalangi keinginan kalian tapi, pihak sekolah yang melarang” (dengan muka bersalah)

Annes: ”Maaf bu, saya punya usul, bagaimana kalau kami mengadakan penggalangan dana untuk acara ini? Apa ibu setuju?”

Atha: ”Benar bu, saya setuju sama Annes.”

Bu Chandra: ”Baiklah, ibu akan bicarakan lagi dengan para guru dan nanti pada rapat kedua akan ibu bicarakan dengan OSIS.”

(Bel berbunyi)

Bu Chandra: ”Sudah bel, lebih baik kalian segera menuju lapangan.” (seraya berdiri)

Annes & Atha: ”Baik bu.” (keluar ruangan)

Annes dan Atha segera menuju lapangan untuk melakukan kegiatan upacara.

Di lapangan anak-anak sudah berkumpul dan berbaris.

Arya: ”Kemana aja? Di cariin sama bu Anggi.” (bisik-bisik)

Annes: ”Kita abis ngomong sama bu Chandra tentang rencana akhir tahun kita.” (berbisik)

Arya: ”Ooh. Terus apa kata bu Chandra?” (berbisik)

Emir: ”Paling ga dibolehin, kan? Kemaren-kemaren juga kayak gitu.” (nada kesal)

Atha: ”Ntar deh aku ceritain.”

Pak Lian: ”Kalian berempat, maju kedepan! Annes, Atha, Arya dan Emir cepat!” (setengah berteriak)

Annes, Atha, Arya & Emir: “Iya pak.”

Karena mengobrol keempat sahabat itu disuruh maju dan dihukum ditengah lapangan sampai jam pelajaran pertama berjalanan setengah jam.

Annes: “Adu, kepala aku pusing nih. Kita belum boleh balik ya?” (sambil memegang kepala)

Arya: ”Sebentar lagi ya, Nes.” (wajah kasihan)

Annes: ”Tapi, aku pusing banget. Kalian kan tahu aku enggak boleh kena matahari lama.” (memegang kepala sambil memijatnya)

Atha: ”Iya aku tahu. Sabar bentar lagi ya, Nes.” (wajah kasihan)

Sekitar tiga menit setelah percakapan terakhir mereka, tiba-tiba Annes pingsan.

Atha: “Annes? Annes? (sambil berjongkok) Arya, Emir tolongin! Ini Annes pingsan terus mimisan. Aduh gimana nih? Cepetan dong!” (panik)

Emir: “Ayo, Ya angkat ke UKS! Cepetan sini, gotong berdua” (posisi mau ngangkat)

Arya: “Iya, iya,” (ngangkat)

Pak Joni: “Annes kenapa de? Bapak bantu ya?” (prihatin dan siap-siap membantu)

Atha: “Bapak tolong panggil Bu Deny ya pak, yang jadi dokter di UKS. Makasih pak.” (terburu-buru)

Pak Joni: “Oh iya neng, bapak panggilkan.” (sambil pergi)

Mereka bertiga membawa Annes yang pingsan ke UKS untuk diperiksa oleh dokter yang biasa bertugas dengan sukarela.

Atha: “Aduh, mana sih bu Deny! Biasanya Bu Deny ada disini terus. Gimana nih?” (panik)

Emir: ”Ya udah, tunggu dulu. Aku mau bersihin mimisannya Annes.” (Bertepaatn dengan datangnya Bu Deny)

Bu Deny: ”Maaf, tadi ibu dari kamar mandi. Annes kenapa?” (gelisah)

Arya: ”Tadi dia pingsan, kami berempat dijemur di tengah lapangan dan Annes gak bisa kena matahari lama-lama...”

Atha: ”...Jadinya pingsan dan mimisan bu.”

Bu Deny: ”Ya udah, ibu periksa Annes dulu.” (mendekat ke Annes)

(Atha, Arya dan Emir bercakap-cakap selagi Bu Deny memeriksa Annes)

Atha: ”Pak Lian sih nyuruh-nyuruh kita berdiri di tengah lapangan! Gak tau apa Annes tuh sakit?!” (sambil berlipat tangan)

Emir: ”Tapi, kan kita juga yang salah. Ngobrol waktu upacara.”

Atha: ”Yaa tapi gak bisa gitu dong! Pak Lian kan tau kalau Annes sakit.” (nada gak mau kalah)

Emir: ”Tapi, Tha...”(dipotong Arya)

Arya: (memotong pembicaraan Atha dan Emir) “Udah… udah. Jangan berantem gara-gara kayak gitu aja deh. Di sini gak ada yang salah, gak ada juga yang bener. Sekaarng gua mau kasih tau tante Hanna.” (seraya pergi)

(Emir dan Atha bingung)

Atha: ”Kenapa tuh anak? Kesambet? Tumben bener ngomongnya gak ngaco.” (ekspresi bingung)

Emir: ”Tau dah. Gua aja bingung, Tha.” (geleng-geleng kepala)

Di depan telfon umum Arya sedang berfikir untuk apa dia berada di sana.

Arya: “Ngapain gua kesini? Kok gua ngaco ya? Emir sama Atha juga gak ada.” (tampang bingung)

Sesaat kemudian…

Arya: “Oh iya (menepuk jidat), gua kan mau nelfon tante Hanna, ngasih tau kalo Annes sakit. Arya...Arya... kenapa sih lu?(geleng-geleng kepala) Mmmh nol...delapan...satu...dua...satu...delapan...delapan...satu...enam...satu...satu(wajah menunggu)

Setelah menunggu beberapa detik, akhirnya telfon diangkat juga

Tante Hanna: ”Halo Assalamu’alaikum. Siapa ya?”

Arya: ”Wa’alaikum salam. Tante ini Arya...”

Tante Hanna: ”Kenapa Ya?”

Arya: ”Annes pingsan tante terus dia mimisan juga, sekarang dia ada di UKS.”

(hening)

Tante Hanna: ”Kamu yang bener Ya? Ya udah tante kesana sekarang.” (suara panik)

Arya: ”Ya beneranlah tante. Cepet ya tante!” (panik)

Tuuuuuuuuuuuuuuuuuut…

Setelah menelfon Tante Hanna, Arya kembali ke UKS.

Emir: ”Tuh, anaknya Tha.” (seraya nunjuk ke arah Arya)

Arya: ”Nape nunjuk-nunjuk ane?” (gaya ngesok)

Atha: ”Udah ditelfon belum?” (sambil tampang was-was)

Arya: ”Udah sayang, tenang aja. Bentar lagi katanya mau kesini.” (sambil duduk sebelah Atha)

Atha: “Ngapain lu?” (melotot)

Arya: (nyengir)

Emir: “Lu bedua ya? Udah kayak apaan aja deh.” (geleng-geleng)

Singkat cerita, Annes sudah sembuh dan kembali ceria. Lalu, anak kelas 8 juga diizinkan mengadakan camping tahunan.

Pak Lian: “Annes, atas kejadian kemarin, bapak benar-benar minta maaf. Bapak tidak bermaksud mencelakakan kamu.” (wajah bersalah)

Annes: “Gak masalah, Pak. Saya juga yang salah Pak.” (wajah santai)

Pak Lian: “Ya, sudah. Bapak ke sana dulu ya.”

Annes: (mengangguk)

Annes: ”Atha mana ya?” (celingak-celunguk)

Atha: ”Hoi!(menepuk punggung) kemane aje lu? Ati-ati, jangan sendirian di sini.” (wajah waspada)

Annes: “Kaget tau! (muka kaget) Ah ya sudahlah terserah mau ngomong apa. Yang lain mana?”

Atha: “Lagi pada beres-beres di tenda masing-masing.”

Annes: “Ooh, pantesan. Ke sana yuk, Tha.” (menarik tangan Atha)

Annes dan Atha menghampiri teman-teman mereka di lain sisi pegunungan.

Dania: ”Tha, Atha, abis ini kita sebenernya ngapain sih? Jadwalnya ga jelas.” (nunjukin kertas)

Atha: ”Kita santai-santai dulu aja. Pasti kan masih pada cape, Dan.”

Dania: “Oh, ya udah deh. Gua bilang ke anak-anak ya. Bye.” (melambaikan tangan)

Emir: ”Hai, hai, hai! Ke sana yuk! Kumpul sama yang lain.” (menarik tangan Atha dan Annes)

Atha & Annes: (mengangguk & mengikuti)

Mereka mengisi acara sore dengan minum teh dan makanan ringan serta ada beberapa penampilan dari para guru dan murid.

(para guru dan murid menampilkan sesuatu untuk menghibur)

Pada malam hari mereka semua melakukan perenungan tentang kelakuan mereka akhir-akhir ini dan ada acara barbeque.

Tania: “Eh, eh, siapa lagi nih yang mau?” (mengangkat piring)

Annes: “Annes, Annes!” (menghampiri sambil berlari kecil)

Arya: ”Pelan-pelan, Nes. Nanti jatuh lagi.” (suara perhatian)

Annes: (nyengir)

Emir: ”Kenapa lu? Tumben jadi perhatian gitu sama Annes?” (bisik-bisik)

Arya: ”Masa sih? (salah tingkah) Perasaan lu aja kali, Mir.” (mengelak)

Emir: ”Serius, Ya. Biasanya kan lu cueknya minta ampun sama Annes.” (bisik-bisik)

Arya: ”Serius juga nih gua. Gua ngerasa lagi pengen deket aja sama Annes. Engga tau kenapa.” (muka pasrah)

Emir: ”Hahahaha”

Arya: ”Ngapain ketawa?” (nada agak ga suka)

Emir: ”Cinta berulang nih. Dulu kan lu pernah suka sama Annes, terus gara-gara lemot lu ga jadi. Hahahahaha.” (heboh)

Arya: “Enggalah ,Mir. (terdiam beberapa saat) Tuh…tuh…tuh si Atha. Diem lu!” (menunjuk ke arah Atha)

Atha: “Ada acara lagi tuh buat anak laki-laki. Udah ditungguin dari tadi, CEPET!” (teriak karena ga didengerin)

Semalaman anak-anak tidak ada yang bisa tertidur lelap karena hujan deras disertai gemuruh petir yang tidak berhenti.

Di pagi buta, ada teriakan dari seseorang

Bu Alin: “ANAK-ANAK AYO BANGUN!!! PAGI INI KITA AKAN ADAKAN ACARA PENTING!!! AYO BANGUN! BANGUN! BANGUN!” (teriak semangat)

(hening)

Bu Alin: “Kok pada gak bangun ya, Bu?” (muka bingung)

Bu Candra: (ekspresi ada ide) “KEBAKARAN! KEBAKARAN! KEBAKARAN!” (setelah itu cengar-cengir)

(suara ribut dari dalam tenda, Bu Candra dan Bu Alin liat-liatan, satu persatu anak-anak keluar dari tenda dan panik)

Gita: ”Mana kebakaran bu?”

Andin: ”Mana mana?”

Hafiz: ”Kebakaran, kebakaran... mana bu???”

Beberapa anak: ”Tolong, tolong!!!” (lari-larian)

Bu Candra: ”Oke, anak-anak! Tenang! Kebakarannya tidak ada. Itu hanya cara untuk membangunkan kalian. Sekarang berbaris sesuai kelompok dan dengarkan instruksi dari Pak Lian!” (nada santai)

Semua: ”Yaaa Ibu...! Kirain beneran!!” (anak-anak langsung berbaris)

Pak Lian: ”Baik anak-anak, Bapak akan membriefing kalian tentang kegiatan pagi ini. Sekarang kita akan bermain ’Cari Jejak’. Setiap ketua kelompok akan di beri petunjuk pertama dan kalian harus segera sampai di pos I. Lalu, di setiap pos itu ada pertanyaan yang akan membantu kalian menemukan pos selanjutnya, sampai akhirnya kalian tiba kembali disini. Mengerti?”

Semua: ”Ngertiiiiiiii...” (serempak)

To be Continued...


Comments

Popular posts from this blog

sedikit cerita per-olshop-an..

angkatan 7

Celotehan Anak Magang : Dosen Kece udah Nikah!