Why I love blogging
Ya, jawabannya adalah karena gue prefer to write rather than take a photograph and give some caption on it. Kata-katanya terbatas dan gue gak punya stok foto sih sejujurnya. I love blogging. Walaupun sangat amat jarang update hehe
Disini gue bisa nulis apapun, yes literally anything yang tentunya gue tau kok batesan-batesannya. Apalagi I'm an introvert, so the story will be selected, mana yang pantes di publish dan engga.
Dan satu lagi, kemungkinan untuk orang-orang terdekat gue baca blog ini juga sepertinya kecil ya, even I put the URL everywhere HAHA
Di dalam hati yang terdalam gue pengen kok blog gue dibaca orang-orang, tapi kan gue nulis ini cuman iseng-iseng aja. So, I didn't expect too much.
Blog ini jadi semacam diary online aja karena gue sadar keinginan gue menulis tangan sangat rendah dan berbanding terbalik dengan keinginan gue curhat.
Di dalam hati yang terdalam gue pengen kok blog gue dibaca orang-orang, tapi kan gue nulis ini cuman iseng-iseng aja. So, I didn't expect too much.
Blog ini jadi semacam diary online aja karena gue sadar keinginan gue menulis tangan sangat rendah dan berbanding terbalik dengan keinginan gue curhat.
Dari gue kecil, bahkan sampe detik ini gue gak pernah melupakan mimpi gue untuk jadi seorang penulis. Tapi setiap gue nulis sebuah cerita pasti gak pernah selesai, selalu gantung.
Dulu pas gue SD bokap pernah nanya apa hobi dan cita-cita gue. Dengan malu-malu gue jawab bahwa gue suka baca dan ingin menjadi penulis. Dan tau gak, dari saat itu gue sadar bokap nyokap gak ada yang dukung keinginan gue.
Mungkin dimata mereka, buat apa sih jadi seorang penulis?
Hellow, buku pelajaran gue ditulis oleh penulis-_- kalo gak ada penulis gak ada buku, gak ada buku apakabar pelajar2? Daaaan masih panjang kemana2 haha
Jujur, gue sedih banget sih. Bahkan pas nulis ini pun gue sambil nangis:'(
Dari situ gue gak pernah share apapun tentang kecintaan gue dengan novel dan menulis ke orang tua. Gue menulis apapun dimanapun. Mulai dari nulis di buku catatan sampe di komputer dan ceritanya pun random. Tapi gue seneng karena setidaknya gue masih bisa menuangkan ide-ide gue yang saat itu masih bocah.
Beralih ke masa SMP gue mulai diperkenalkan dengan puisi dan gue lebih bisa menggambarkan perasaan gue lewat kata-kata. Di masa ini gue bener-bener sebanyak itu bikin puisi karena menurut gue ya lebih mudah bikin puisi dibanding cerita pendek. Apalagi saat itu gue lagi berbunga-bunga, jadi otak dan perasaan gue bersahabat.
Gue suka puisi, gue suka dayunya, rimanya, maknanya yang dalam dan sampai saat ini gue masih nulis puisi apalagi kalo keadaannya gak bisa diceritain dengan kata-kata biasa.
Dari semua yang gue alamin terkait tulis menulis, sebenernya balik ke gue lagi. Mungkin kalo gue sedikit mau lebih usaha ngeyakinin ortu, mereka akan support. Tapi gue justru cenderung membangun benteng dengan kesukaan gue sendiri karena gak ada yg dukung. Padahal gue bisa aja ikut workshop menulis atau semacamnya untuk mengembangkan kemampuan gue, tapi yang gue lakuin cuman nulis semampu gue tanpa berusaha lebih baik.
Well, semoga gue tetep semangat curhat curhat receh di blog ini.. Karena gue percaya setiap orang itu pasti bisa nulis apalagi kalau cuman untuk dibaca sendiri, seperti yang gue lakuin ini.
Nadira
Comments
Post a Comment