Pintu tanpa Gembok

Ratusan hari kulewati
Debu-debu sudah menumpuk
Semakin usang tak terawat
Tak ada yang bisa menyentuhnya lagi
Karena, pintunya selalu tertutup
Dan sayang tak ada seorang pun yang dapat membukanya
Hanya segelintir yang dapat mengetuknya tanpa dapat membukanya
Pintu tanpa gembok itu harusnya dapat dimasuki siapapun
Tapi sayang ternyata bukan gemboklah yang menguncinya
Ada sebuah sandi yang tak diketahui siapapun untuk dapat membukanya
Dia! hanya dia yang tahu
Tapi percuma dia telah menghilang
Hanya dia yang dapat membuat taman dibalik pintu itu hijau kembali
Aku sendiri lupa ada apa dibalik pintuku
Sejak tak ada yang menghuni semuanya hancur
Debu di setiap sudut ruang
Jaring-jaring kekusutan tersebar
Lembab, dingin.




Nadira Safira

Comments

Popular posts from this blog

sedikit cerita per-olshop-an..

angkatan 7

Celotehan Anak Magang : Dosen Kece udah Nikah!